’Selamat Datang di Blog 5150 Gw, Disini gw bakal bahas berbagai macam hal mulai dari musik, kampus, teknologi, dan hal-hal lain.

5150 ©

About

  • : Prayoga Andhika W
  • : March, 1997
  • : Jakarta , Id
  • : prayogafang@gmail.com

  • Hello everyone, My name is Prayoga Andhika W, i was born in 1997, I live in Depok, and i have been playing music since 2006, I also like Creative Design


  • Keep Rockin'!!!












PERHATIAN

UNTUK MELIHAT BLOG, MOHON TUNGGU SAMPAI LOADING PAGE SELESAI SEMPURNA!!!

Newest Post

Langkah2 pembuatan karakter

STUDENT OF

Resume

EDUCATION

2003 - 2009 SDIT Darul Abidin, Depok Jawa Barat - INDONESIA Elementary School Certificates equivalent

2009 - 2012 SMPIT Darul Abidin, Depok Jawa Barat - INDONESIA Junior High School Certificates equivalent

2012 - 2015 SMA Kharisma Bangsa (School Of Global Education) , Tangerang Selatan Banten - INDONESIA High School Certificates equivalent

2015 - present Gunadarma University, Depok Jawa Barat - INDONESIA Active College Student


Employe


PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA



PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara berpenduduk terbanyak. Dengan jumlah penduduk yang banyak ini tentu kita mempunyai modal sumber daya manusia yang besar pula. Namun, jika penduduk yang banyak itu kualitasnya rendah, akan kurang bermanfaat dalam pembangunan. Bagaimana meningkatkan kualitas/mutu penduduk? Tidaklah mudah untuk menjawabnya sebab kualitas/mutu penduduk suatu negara disebabkan oleh faktor-faktor yang jumlahnya banyak pula.
Jumlah penduduk Indonesia bertambah dari waktu ke waktu. Hal itu dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan penduduk. Masih ingatkah kalian akan hal tersebut? Pertumbuhan penduduk Indonesia menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan di Indonesia. Secara ringkas permasalahan kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan kualitas rendah, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, persebaran penduduk yang tidak merata, tingkat urbanisasi tinggi, tingkat pendidikan rendah, tingkat kesehatan rendah, dan tingkat kesejahteraan atau penghasilan penduduk rendah. Bagaimana upaya penanggulangannya? Untuk mengetahui jawabannya, pelajari bab ini dengan teliti.

.

ISI

A.   Permasalahan Kependudukan Indonesia

Jika kalian mencermati berita di televisi, akhir-akhir ini sering terjadi permasalahan dengan masyarakat kita tentang ketidakseimbangan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Mengapa demikian? Upaya pemenuhan kebutuhan penduduk semakin sulit karena tidak seimbang antara fasilitas yang ada dengan yang membutuhkan. Permasalahan kependudukan merupakan ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan penduduk yang membutuhkan. Permasalahan timbul karena jumlah penduduk semakin besar sementara kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Permasalahan penduduk Indonesia dapat dikategorikan bersifat kuantitas dan kualitas. Permasalahan yang bersifat kuantitas meliputi jumlah penduduk besar, tingkat pertumbuhan penduduk, dan persebaran penduduk yang tidak merata. Permasalahan yang bersifat kualitas meliputi tingkat pendidikan, kese ehatan, dan kesejahteraan atau penghasilan penduduk Indonesia.

1.    Jumlah Penduduk yang Besar
Tahukah kalian faktor apa saja yang memengaruhi jumlah penduduk? Jumlah penduduk Indonesia meningkat pesat disebabkan oleh faktor-faktor pendukung kelahiran (pronatalitas) dan penghambat kelahiran (antinatalitas). Faktor pronatalitas, antara lain anak merupakan penerus keturunan, anak menjadi harapan orang tua di masa tua, anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki, banyaknya pasangan yang menikah dalam usia muda, dan anak merupakan sumber tenaga kerja (terutama di pedesaan). Sementara faktor antinatalitas, antara lain kemandulan, perang, bencana alam, menunda usia kawin, pendidikan, repot mengurus anak, undangundang perkawinan, dan peraturan tunjangan anak. Faktor kematian turut memengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk, yaitu tingkat kematian rendah disebabkan oleh semakin meningkatnya kesehatan masyarakat sehingga harapan hidup semakin tinggi atau disebut faktor antimortalitas. Faktor yang mendukung tingginya kematian disebut promortalitas, antara lain bencana alam, perang, dan pencemaran lingkungan hidup.


2.    Pertumbuhan Penduduk Relatif Tinggi
 Kalian tentu tahu bahwa angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan besarnya persentase pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Angka pertumbuhan penduduk perlu diketahui agar kita dapat memperkirakan jumlah penduduk di masa datang. Angka pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Misalnya, pada tahun 1961 angka pertumbuhan penduduk 2,13%, tahun 1980 sebesar 2,32%, dan tahun 2006 sebesar 1,4%. Namun, dengan jumlah penduduk yang besar, angka pertumbuhan itu menjadi masalah sebab setiap tahun akan lahir penduduk baru sekitar 3,1 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk tersebut akan memengaruhi mutu penduduk sebab bagi penduduk yang baru lahir harus disediakan fasilitas hidup yang baru. Jika tidak, akan semakin banyak yang menggunakan fasilitas yang ada sehingga mengurangi pemenuhan kebutuhan hidup dan itu akan memengaruhi mutu penduduk.

3.    Persebaran Penduduk Indonesia yang Tidak Merata
Persebaran penduduk Indonesia didasarkan pada potensi alam dan budaya yang ada di suatu daerah. Suatu daerah dengan potensi ekonomi tinggi merupakan faktor utama atau paling menentukan dalam pemilihan suatu wilayah sebagai pemukiman. Oleh karena itu, tidaklah heran jika suatu wilayah dengan potensi ekonomi dan lingkungan alam yang mendukung maka penduduk akan lebih banyak tinggal di daerah tersebut. Demikian penduduk Indonesia dalam proses persebarannya memilih daerah yang maju dan memiliki potensi ekonomi serta lingkungan alamnya. Hal inilah yang menyebabkan persebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2006 diperkirakan 225,5 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk Pulau Jawa sebesar 127.433.000 jiwa. Berdasarkan data tersebut, 56% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa, sedangkan luasnya hanya 7% dari luas Indonesia. Hal ini menimbulkan permasalahan karena kegiatan ekonomi hanya berpusat di Jawa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Pulau Jawa lebih banyak penduduknya, yaitu tanahnya subur dan usaha pertanian telah lama dikenal, kesempatan kerja atau lapangan kerja lebih banyak. Misalnya, bidang industri, perdagangan, jasa, pemerintahan, dan tersedianya sarana kehidupan, seperti sarana pendidikan, kesehatan, perhubungan, dan komunikasi.


4.    Tingkat Urbanisasi Tinggi
Tentu kalian masih ingat tentang pengertian urbanisasi, bukan? Di Indonesia, penduduk yang banyak melakukan perpindahan penduduk adalah penduduk pedesaan atau kota-kota kecil ke daerah perkotaan atau pusat-pusat industri sehingga jumlah penduduk di pedesaan semakin berkurang. Hal ini dapat dilihat dari segi penurunan persentase jumlah penduduk pedesaan di negara kita semakin berkurang. Misalnya, pada tahun 1980 penduduk pedesaan sebesar 78%, tahun 1990 sebesar 69%, dan tahun 2000 sebesar 58%. Hal ini membuktikan bahwa penduduk pedesaan yang keluar dari tempat tinggalnya dan pergi ke daerah perkotaan dalam kurun waktu 1980 hingga 2000 meningkat dan persentase jumlah penduduk di pedesaan semakin berkurang. Dari uraian di atas, coba diskusikan dampak yang terjadi di daerah yang ditinggalkan dan daerah yang dituju! Sebaliknya, di daerah perkotaan di negara kita, jumlah penduduk semakin banyak karena semakin banyaknya jumlah pendatang dan pengembangan kota. Hal ini dapat kita lihat dari perkembangan jumlah penduduk di daerah perkotaan pada tahun 1980 sebesar 22%, tahun 1990 sebesar 31%, dan tahun 2006 sebesar 42%. Perkembangan penduduk kota ini akan semakin meningkat di masamasa mendatang
                                           


5.    Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia
 Jika kalian mencoba meneliti keberhasilan sebuah negara, tentu tidak lepas dari tingkat pendidikan penduduk. Semakin maju sebuah negara maka dapat dipastikan bahwa tingkat pendidikan masyarakatnya tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka orang tersebut akan semakin dewasa, menghargai orang lain, dan memiliki semangat untuk bersaing yang tinggi. Tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah penduduk yang berhasil mengikuti dan menamatkan pendidikan sampai kelas akhir dan memperoleh ijazah. Tingkat pendidikan penduduk yang ditamatkan oleh penduduk Indonesia dari tahun ke tahun meningkat terus.

6.    Tingkat Kesehatan Penduduk Indonesia
Keadaan atau tingkat kesehatan penduduk merupakan faktor yang turut menentukan mutu penduduk yang meliputi pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, kematian, usia harapan hidup, gizi, dan sanitasi lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling memengaruhi dalam menentukan mutu penduduk. Jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka mutu penduduknya akan rendah. Misalnya, usia harapan hidup tinggi sangat dipengaruhi oleh unsur pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, gizi, dan sanitasi lingkungan. Masalah kualitas penduduk Indonesia di bidang kesehatan adalah rendahnya tingkat kesehatan penduduk, usia harapan hidup, dan tingginya angka kematian bayi. Tingkat kesehatan penduduk rendah disebabkan oleh kurangnya kebersihan lingkungan, gejala kekurangan gizi makanan, terbatasnya fasilitas kesehatan, kurangnya pengetahuan penduduk tentang kesehatan, dan kemampuan penduduk untuk membeli obat-obatan yang terbatas. Pokok permasalahan dalam fasilitas kesehatan adalah kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit, perawat, dan dokter, dibandingkan dengan jumlah penduduk. Keadaan ini turut memengaruhi mutu penduduk sebagai sumber daya manusia.



7.    Tingkat Kesejahteraan Penduduk Indonesia
Masalah mutu penduduk Indonesia di bidang kesejahteraan penduduk adalah pemenuhan kebutuhan pokok dan tingkat pendapatan penduduk yang rendah. Pemenuhan kebutuhan pokok penduduk akan pangan sudah dapat dipenuhi dengan baik. Yang menjadi permasalahan adalah keadaan gizi makanan yang masih kurang. Keadaan gizi makanan akan berpengaruh pada daya tahan tubuh terhadap penyakit dan segala kegiatan manusia. Sementara keadaan gizi makanan penduduk di negara kita relatif rendah. Tingkat penghasilan atau pendapatan penduduk atau Per Capita Income (PCI) adalah pendapatan tiap orang secara rata-rata dalam setahun. Untuk memperoleh angka pendapatan per kapita diperoleh dari jumlah produk nasional dibagi jumlah penduduk. Tingkat pendapatan penduduk berhubungan dengan jenis mata pencaharian penduduk. Tingkat pendapatan penduduk negara industri relatif tinggi, sedangkan negara agraris relatif rendah.

B.   Upaya Penanggulangan Permasalahan Kependudukan
Untuk menanggulangi permasalahan kependudukan tersebut, pemerintah dan rakyat Indonesia melakukan berbagai upaya, antara lain sebagai berikut.

1.    Keluarga Berencana
Permasalahan penduduk Indonesia lebih didominasi pada kuantitas yang besar dengan kualitas penduduk yang rendah. Untuk mengatasi permasalahan jumlah dan pertumbuhan penduduk dilakukan program keluarga berencana (KB), penerapan undang-undang, dan peraturan. Misalnya, Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, peraturan pemerintah tentang tunjangan anak, dan ketentuan setiap pegawai mempunyai satu istri.


2.    Transmigrasi
Persebaran penduduk yang tidak merata merupakan salah satu permasalahan utama kependudukan Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk, pemerintah melakukan berbagai upaya, misalnya program transmigrasi dan desentralisasi pembangunan. Pelaksanaan pemindahan penduduk di negara kita sudah ada sejak tahun 1908, disebut kolonisasi. Tujuannya untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah bagi perkebunan Belanda. Misalnya, di Deli Serdang Sumatra Utara, Lampung, Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Kalimantan, dan Sulawesi. Penduduk yang dipindahkan adalah penduduk Pulau Jawa yang mengalami tekanan penduduk hingga timbul kemiskinan.

3.    Pendidikan
 Penduduk merupakan sumber daya yang dapat menggerakkan, menjalankan, dan mempercepat roda pembangunan negara. Oleh karena itu, peningkatan mutu penduduk sangat penting dan mendesak untuk ditangani oleh bangsa kita. Bila hal itu tidak ditangani secara baik maka mutu penduduk negara kita akan kalah bersaing dengan penduduk bangsa-bangsa di dunia. Untuk meningkatkan mutu penduduk melalui pendidikan dilakukan dengan perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan. Perluasan kesempatan belajar dilakukan pemerintah dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pemerataan pendidikan dicanangkan wajib belajar enam tahun sejak 2 Mei 1984 untuk sekolah dasar (penduduk yang berusia 7-12 tahun). Kemudian, 2 Mei 1994 dicanangkan wajib belajar sembilan tahun untuk SMP (penduduk berusia 7-15 tahun). Wajib belajar berarti pemerintah berkewajiban untuk menyiapkan sarana belajar, terutama di SD dan SMP yang selanjutnya termasuk pendidikan dasar.




KESIMPULAN

Permasalahan penduduk Indonesia dapat dikategorikan bersifat kuantitas dan kualitas. Permasalahan yang bersifat kuantitas meliputi jumlah penduduk besar, tingkat pertumbuhan penduduk, dan persebaran penduduk yang tidak merata. Permasalahan yang bersifat kualitas meliputi tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan atau penghasilan penduduk Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat pesat disebabkan oleh faktor-faktor pendukung kelahiran (pronatalitas) dan penghambat kelahiran (antinatalitas). Angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan besarnya persentase pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Angka pertumbuhan penduduk perlu diketahui agar kita dapat memperkirakan jumlah penduduk di masa datang. Masalah kualitas penduduk Indonesia di bidang pendidikan adalah rendahnya tingkat pendidikan penduduk. Rendahnya tingkat pendidikan terkait dengan terbatasnya fasilitas pendidikan sesuai dengan penduduk usia sekolah, tingginya putus sekolah akibat kehidupan ekonomi rendah, dan banyak orang tua yang kurang menyadari arti penting pendidikan. Keadaan atau tingkat kesehatan penduduk merupakan faktor yang turut menentukan mutu penduduk yang meliputi pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, kematian, usia harapan hidup, gizi, dan sanitasi lingkungan. Masalah mutu penduduk Indonesia di bidang kesejahteraan penduduk adalah pemenuhan kebutuhan pokok dan tingkat pendapatan penduduk yang rendah. Untuk menanggulangi permasalahan kependudukan, pemerintah dan rakyat Indonesia melakukan berbagai upaya, antara lain keluarga berencana, transmigrasi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan jaring pengaman sosial (JPS)

SUMBER
Soelaeman, M.Munandar. 2008. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT.Refika Aditama
Supraptono. 2002. Ilmu Pengetahuan Sosial. Banten : G rafindo



Category

No comments:

Leave a Reply

Popular Post

Comments

Videos

Here's a couple video that totaly help me to buid up my guitar technics, Keep Rockinn with Paul Gilbert!!

Formulir Kontak

♖Your Name :
✎Your Email *required
✉Your Message *required